Senin, 08 Desember 2008

Refleksi Maaf seorang anak

Bundaku....( yang seharusnya aku ......)
Bundaku yang seharusnya aku sayangi..
yang dengan sekujur tubuhku.
dan seluruh jiwaragaku...aku cintai
Dan dengan semua kelemahanku serta
kebodohan retrorikaku aku hormati...
( seharusnya..)
Namun aku mencari...
Dalampencarianku akan amanah hidup
Aku terpekur..
Tergeletak.terkapar....dan takberdaya..
dalam lorong sempit gelap dan pekat
dengan sejuta keangkuhan dan kesombongan
kegilaan di baliksemuakebodohan
yang timbul dari sisi gelap durjana
nan durhaka..
yang yak sadar siapa dirinya..!
yang tak tau darimana asalnya
yang tak mengerti pada siapa berbakti
dan pada siapa mengabdi..
Dan telah tertawa pada ketamakanyang nista..
Sekarang inilah saatnya ,...
Balikkan waktu kesalahan ini
gantilah dengan semua kenyataan
yang seharusnya ada dan kau ciptakan
Bundaku...yang (seharusnya) harus aku junjung tinggi
Demi kebahagia dunia...dan akherat
Demi kesejahteraan alam kini dan alam nanti...
Aku terkapar dengan sedih....
Merintih....dan menangis...
Bersama sejuta kesadaran yang ada...
aku berkata...
pada langit dan bumi..serta...
segala isinya...
dan yerng terakhir pada yang MAHA KUASA..
Aku berkata...dan memohon ampun..
atas segala dosayang telah aku perbuat
tanpadisadari oleh akal pikiran yang sehat
yang ada dalam diri manusia
dengan Bersujud di telapak kakimu..
Sebelumnya aku minta ampun
Aku bersalah pada semua yang telah
aku ciptakan kejadiannya
PAda semua yang yelah menjadi ada
Aku mohon ampun...
Ku mulai dengan Bismillah....
( di buat: Rabu 8 februari 1997 di gedung c Fisip unila lagi males kuliah merhatiin dosen )
( ku tulis ini dulu sebagai refleksi permintaan maafku pada orang tuaku karena kesalahan 2 yang ku buat menjadi anak mereka yang takdapat menjadi kebangaan mereka pada masa masa ku belajar dulu..)
Dulu gua sekolahnya : males sekolah dan badung he he he he Sorry ya grandpa and grandma...

Hidup adalah perjuangan